Selasa, 11 Agustus 2015

Jalan-Jalan ke Surabaya

Pengalaman pertama
Surabaya adalah kota besar kedua setelah kota Jakarta, bahkan sering kali disebut-sebut sebagai ibukota ke 2 di Indonesia. Surabaya juga dekat sekali dengan Malang, kota tempat tinggal saya. Dulu saya tidak pernah yang namanya berpergian seorang diri ke luar kota. Seperti layaknya seorang penakut karena takut kesasar dan sebagainya. Namun beberapa tahun yang lalu saya sudah membuktikan kalau saya sudah sedikit mandiri. Yeay! 

Jalan-Jalan ke Surabaya
Tiket Kereta Api
Teman SMA yang namanya MH pada akhir tahun mengajak saya untuk ke rumahnya. Katanya sih supaya rame dan merayakan tahun baru bareng di Surabaya. Intan juga waktu itu ingin sekali berpetualang ria, jadinya berangkatlah Intan seorang diri ke rumah MH. Hahaha. Orang tua yang khawatir karena Intan tidak biasa ke luar kota sendiri, mereka mengantarkan saya hanya sampai depan stasiun. 

Waktu masuk ke stasiun lumayan deg-degan juga. Namanya saja baru pertama kali. Tiket keretanya juga dipesenin sama ortu, sempat kebingungan juga kereta apinya yang mana, gerbong ke berapa, duduknya dimana. Semua pertanyaan itu muncul semua di pikiran saya. Untung saja setelah membaca tiketnya dengan baik dan mendengarkan pengumuman stasiun yang mengumumkan kereta yang akan berangkat, Intan jadi tahu dan mengerti. Walaupun  terlihat biasa bagi sebagian orang, tapi hal ini menjadi pembelajaran naik kereta api bagi saya. Next time saya pasti sudah pintar naik kereta. Haha. 

Setelah naik kereta  api, saya mencari tempat duduk. Walaupun ngantuk dan ingin tidur santai tapi tidak bisa karena belum tahu dimana letak stasiunnya. Jadi ketika itu tiap stasiun saya lihat namanya tanpa memejamkan mata sekalipun. kwkwkw :D. Untung saja ada ibu-ibu yang turun juga di stasiun sama, jadi lumayan ada temennya yang mengingatkan. Sesampainya di stasiun, saya hanya menunggu temen saya yang sedang otw menjemput. Hehe. Di rumah temen, saya hanya menginap di rumahnya, mengobrol bareng dan tertawa karena mau keluar ternyata hujan. Haha

Pengalaman kedua
Pengalaman kedua, saya diajak oleh teman ke Job Fair yang ada di Surabaya. Kali ini saya bersama 2 orang teman, anggap saja namanya Chika dan Caca. Kami bertiga ingin mencari lowongan untuk pekerjaan yang lebih baik dari sekarang. Siapa tahu saja ada yang menarik dan nyantol di hati. Haha.


Berangkatlah kami dengan menggunakan bis dari terminal Arjosari Malang. Chika dan Caca rumahnya dekat dari terminal jadi mereka duluan yang sampai disana. Sedangkan rumah saya cukup jauh jadi berangkat dari rumah jam 5 pagi karena kami harus naik bis Surabaya yang berangkat jam 6. Dari Arjosari banyak bis yang tujuannya ke Surabaya, diantaranya bis Tentrem, Restu, Pelitamas, dan lain-lain. 

Bis favorit kami adalah Restu yang gambar covernya panda imut lagi makan-makan bambu dan warnanya hijau yang seger banget. Kami pilih Restu karena suasana di dalam nyaman sekali, tempat duduknya bersih, cantik, dan ada fasilitas Ac-nya. Bayarnya sih lumayan murah kog hanya 15.000 saja dari Malang ke Surabaya atau sebaliknya. 

Saya sebenarnya sudah pernah ke Job Fair waktu baru lulus kuliah dulu, tapi teman-teman masih first time jadi saya menemani mereka. Mereka ke Job Fair ribet banget, tas saja sampai besar. Waktu aku tanya ternyata isinya sepatu hak tinggi, sama baju hitam putih serta peralatan tempur (make-up) mereka. Haha. Kalau saya karena orangnya simple jadi gak perlu bawa baju ganti cuma bawa make up dan map berisi cv and segala macamnya. Saya rasa tidak harus seribet itu jika ingin ke Job Fair karena tidak ada peraturan untuk pakai rok hitam dan atasan putih, yang penting bajunya sopan dan terlihat profesional (seperti orang udah kerja gitu). Hindari saja pemakaian kaos dan celana jeans. 

Perjalanan kami ke Surabaya memakan waktu kira-kira 2 jam lebih dengan jalan yang mulus tanpa macet. Sesampainya di terminal Bungurasih Surabaya, kami oper bis kota dengan tujuan Joyoboyo atau apa ya? Lupa, hehe. Pokoknya nanti kami turun di gedung Expo. Naik bis Damrinya murah hanya 5.000 rupiah untuk 1 orang penumpang. Kami sampai di Expo tepat waktu jam 9 tepat tapi ternyata bukanya baru jam setengah 10. Nunggu sampai kepanasan di luar gedung, padahal tadi di bis kedinginan. Udara Surabaya memang beda sekali dengan Malang. Kalau di Surabaya jangan pakai baju yang tebal, tapi pakai sunblock aja yang tebal supaya tidak hitam. Hehe.

Di Job Fair tersebut lumayan ramai, banyak perusahaan yang banyak memerlukan pekerjaan. Sebelum masuk kita diharuskan membayar tiket masuk Job Fair seharga 30.000 rupiah. Sebagai tanda masuknya, tangan kita akan ditok dengan stempel. Setelah masuk, kita bisa melihat-lihat profil perusahaan yang ada disana. Jika kita tertarik, bisa langsung menyerahkan CV dan surat lamaran yang kita bawa ke petugasnya, ada juga walk interview (tapi jarang ada). Selain submit CV yang sudah kita print / cetak dari rumah, biasanya mereka juga sudah menyiapkan form yang harus diisi untuk pelamar (Jadi kadang Cv tidak dibutuhkan). Ada juga daftar online seperti miliknya bank BCA. Tidak terasa hari semakin sore sehingga kami memutuskan pulang naik bis Restu. 

Pengalaman ketiga
Beberapa hari setelah itu, kami bertiga mendapatkan undangan wawancara dari salah satu perusahaan yang terdaftar Job Fair. Namanya Pt.xxxxxxx xxxxxxx. Nama sengaja tidak diekspos karena takut mencemarkan nama perusahaan tersebut. Tempat wawancaranya ada di Jl.pemuda. Kata teman saya, lebih dekat dari stasiun jadi kita naik kereta api. 

Jalan-Jalan ke Surabaya
Mejeng di Royal Plasa Surabaya
Singkat cerita, gedung tempat kami wawancara lumayan bagus dan berada di lantai yang lumayan tinggi. pemandangannya indah banget jika dilihat dari jendela. perusahaannya juga terlihat bonafit. Orang yang keluar masuk pakai jas dan pakaian kantor yang elegan. Enak nih kalau saya bisa bekerja disini. Ungkap saya di dalam hati. Yang wawancara termasuk banyak.

Tes wawancara termasuk simpel mengenai deret bilangan yang harus kita teruskan. Wawancara lisannya kita cuma ditanya mengenai pekerjaan yang lalu, gaji yang lalu, kemampuan yang dimiliki dan sebagainya. Lumayan mudah dan singkat menurut saya. Setelah wawancara, saya dan teman-teman bermaksud jalan-jalan dulu sambil makan siang di Royal Plasa Surabaya. Tempatnya juga tidak terlalu jauh. Setelah itu kami pulang naik bis seperti kemaren.

Sesampainya di rumah, saya browsing mengenai perusahaan yang tadi saya datangi. Terkejutnya bukan main saat ada gosip-gosip miring mengenai perusahaan tersebut. Ada yang bilang gak pernah digajilah, penipuan jabatanlah, dan lain-lain. Hati saya menjadi bimbang, apakah perusahaan ini merupakan penipuan? Di sore harinya, saya mendapat sms bahwa saya lolos dan harus mengikuti tes wawancara kedua. 

Karena wawancara kedua merasa tidak sreg, maka saya dan teman-teman saya memutuskan untuk tidak pergi. Sore harinya ada sms lagi dari orang yang tidak dikenal, setelah saya baca ternyata perusahaan yang kemaren lagi mengundang saya wawancara karena lolos tahap 2. Nah dari sana saya yakin banget kalau perusahaan itu tidak wajar. La saya tidak ikut psikotes tahap 2 kog dilulusin??

Hari-hari berikutnya pun sama, saya mendapat undangan wawancara dari perusahaan tersebut. Seperinya memang benar kata temen saya jika perusahaan itu hanya ingin mencari sales untuk mempromosikan usahanya. Untuk teman-teman yang ingin melamar pekerjaan harap berhati-hati karena banyak lowongan yang tidak benar-benar serius. Jangan mau juga jika anda diharuskan untuk membayar biaya sebelum bekerja. Dulu saya juga sempat ketipu sama lowongan yang ternyata ujung-ujungnya MLM. 

0 comments

Posting Komentar